Asuhan Keperawatan Bayi dengan Sepsis

| | 0 comments


Pengkajian

1. Identitas Klien

2. Riwayat Penyakit
  • Keluhan utama : Klien datang dengan tubuh berwarna kuning, letargi, kejang, tak mau menghisap, lemah.
  • Riwayat penyakit sekarang : Pada permulaannya tidak jelas, lalu ikterik pada hari kedua , tapi kejadian ikterik ini berlangsung lebih dari 3 mg, disertai dengan letargi, hilangnya reflek rooting, kekakuan pada leher, tonus otot meningkat serta asfiksia atau hipoksia.
  • Riwayat penyakit dahulu : Ibu klien mempunyai kelainan hepar atau kerusakan hepar karena obstruksi.
  • Riwayat penyakit keluarga : Orang tua atau keluarga mempunyai riwayat penyakit yang berhubungan dengan hepar atau dengan darah.
3. Riwayat Tumbuh Kembang
  • Riwayat prenatal : Anamnesis mengenai riwayat inkompatibilitas darah, riwayat transfusi tukar atau terapi sinar pada bayi sebelumnya, kehamilan dengan komplikasi, obat yang diberikanpd ibu selama hamil / persalinan, persalinan dgntindakan / komplikasi.
  • Riwayat neonatal : Secara klinis ikterus pada neonatal dapat dilihatsegera setelah lahir atau beberapa hari kemudian. Ikterus yang tampakpun ssngat tergantung kepada penyebeb ikterus itu sendiri. Bayi menderita sindrom gawat nafas, sindrom crigler-najjar, hepatitis neonatal, stenosis pilorus, hiperparatiroidisme, infeksi pasca natal dan lain-lain.
4. Riwayat Imunisasi

5. Pemeriksaan Fisik

Inspeksi
  • Kulit kekuningan
  • Sulit bernafas
  • Letargi
  • Kejang
  • Mata berputar
Palpasi
  • Tonus otot meningkat
  • Leher kaku
Auskultasi

Perkusi

6.Studi Diagnosis
  • Pemeriksaan biliribin direct dan indirect, golongan darah ibu dan bayi, Ht, jumlah retikulosit, fungsi hati dan tes thyroid sesuai indikasi.
Diagnosa Keperawatan
  1. Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan peningkatan kadar bilirubin
  2. Resiko tinggi injuri (internal) berhubungan dengan kerusakan hepar sekunder fisioterapi
  3. Cemas berhubungan dengan ketidaktahuan tentang perjalanan penyakit dan therapi yang diberikan pada bayi.
    Intervensi Keperawatan

    1. Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan peningkatan kadar bilirubin

    Ditandai dengan :
    • Kulit bayi kekuningan
    • Bilirubin total : 4,6
    • Bilirubin direct : 0,3
    • Bilirubin indirect : 4,3
    Tujuan :
    • Bayi akan terhindar dari kerusakan kulit
    Intervensi :
    • Catat kondisi selama diberikan sinar setiap 6 jam dan laporkan bila perlu.
    • Monitor baik langsung atau tidak langsung tingkat bilirubin
    • Jaga kulit bayi agar tetap bersih dan kering
    Rasional :
    • Untuk mengetahui kondisi bayi, sehingga dapat melakukan intervensi lebih dini.
    • Untuk menilai kondisi kekuningan pada kulit
    • Menurunkan iritasi dan resiko kerusakan kulit.
    2. Resiko tinggi injuri (internal) berhubungan dengan kerusakan hepar sekunder fisioterapi

    Ditandai dengan :
    • •Kulit bayi terlihat kekuningan
    Tujuan :
    • Injuri tidak terjadi
    Intervensi :
    • Monitor kadar bilirubin sebelum melakukan perawatan dengan sinar, laporkan bila ada peningkatan
    • Inspeksi kulit, urine tiap 4 jam untuk melihat warna kekuningan, laporkan apa yang terjadi
    Rasional :
    • Mengetahui kadar bilirubin serta membantu keefektifan pemberian terapi
    • Mengetahui seberapa besar kadar bilirubin
    3. Cemas berhubungan dengan ketidaktahuan tentang perjalanan penyakit dan therapi yang diberikan pada bayi.

    Data Subyektif :
    • Klien/keluarga selalu menanyakan tindakan yang akan diberikan.
    Data Obyektif :
    • Orang tua tampak cemas
    • Ibu tampak takut saat melihat keadaan bayinya.
    Tujuan :
    • Orang tua menegerti tentang perawatan, keluarga dapat ber- partisipasi meng- identifikasi gejala-gejala untuk men- yampaikan pada tim kesehatan
    Intervensi :
    • Kaji pengetahuan keluarga tentang perawatan bayi ikterus
    • Berikan penjelasan tentang: Penyebab ikterus, proses terapi, dan perawatanya.
    • Berikan penjelasan setiap akan melakukan tindakan .
    • Diskusikan tentang keadaan bayi dan program-program yang akan dilakukan selama di rumah sakit
    • Ciptakan hubungan yang akrab dengan keluarga selama melakukan perawatan
    Rasional :
    • Memberikan bahan masukan bagi perawat sebelum me- lakukan pendidikan kesehat- an kepada keluarga
    • Dengan mengerti penyebab ikterus, program terapi yang diberikan keluarga dapat menerima segala tindakan yang diberikan kepada bayinya.
    • Informasi yang jelas sangat penting dalam membantu mengurangi kecemasan keluarga
    • Komunikasi secara terbuka dalam memecahkan satu per-masalahan dapat mengurangi kecemasan keluarga.
    • Hubungan yang akrab dapat meningkatkan partisipasi keluarga dalam merawat bayi ikterus
    Daftar Pustaka
    1. Ngastiyah, 1997, Perawatan Anak Sakit, EGC, Jakarta.
    2. Tucker Susan Martin, at al.,1999, Standar Perawatan Pasien, Proses Keperawatan, Diagnosis dan evaluasi, EGC, Jakarta.
    3. Dongoes, Marlynn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC 
    4. http://khaidirmuhaj.blogspot.com/
    Baca juga tentang artikel Sepsis


    setelah di baca, jangan lupa di share yah biar semua tau tentang informasinya...terimakasih!!


    0 comments:

    :)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

    Post a Comment

    Blog Ini Dofollow
    Dilarang SPAM dan Menyisipkan Link Aktif di dalam komentar
    Komentar yang tidak sesuai dengan isi postingan, tidak akan di publish!!

    free web site traffic and promotion
     
    © Copyright 2010. yoedhasflyingdutchman . All rights reserved | yoedhasflyingdutchman is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com - zoomtemplate.com